Connect with us

Yonbekang 2

Prajurit Mawwat Bersama Ibu Persit Laksanakan Senam Komando Dan Permainan Tradisional Gobak Sodor

Diterbitkan

pada

Pendiv2 – Untuk melatih kekompakan, kerja sama dan memupuk kebersamaan, disela-sela kegiatan yang padat, Yonbekang 2 Kostrad melaksanakan lomba permainan tradisional Gobak Sodor di lapangan Apel Mayonbekang 2 Kostrad Malang. Senin (30/10/2023).

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Danyon Bekang 2 Kostrad Letkol Cba Moch. Andi Hidayat Arifianto, S.Hub.Int., M.H.I. ini diawali dengan Joged Komando bersama-sama di lapangan Mayon bekang 2 Kostrad. Setelah istirahat sejenak, dilanjutkan dengan pelaksanaan permainan tradisional Gobak Sodor.

Berdasarkan informasi yang ada, Gobak Sodor berasal dari tanah Jawa tepatnya Daerah Istimewa Yogyakarta. Gobak Sodor adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim yang terdiri dari 3-6 orang.

Aturan dalam permainan ini yaitu masing-masing tim berdiri di atas garis berbentuk persegi panjang untuk menghalangi lawan mencapai garis akhir. Pemain hanya diperbolehkan menjaga di atas garis dan dianggap tidak sah jika melebihi garis yang ditentukan. Point akan terhitung saat penyerang (lawan) sampai ke garis akhir dan ditandai dengan pluit, begitupun saat penjaga berhasil menyentuh lawan.

Sebelum lomba dimulai, peserta diberikan briefing mengenai peraturan dan tata cara bermain yang dipandu oleh juri dan ketua dari masing-masing tim. Seluruh peserta tampak antusias untuk mengikuti permainan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan dan kekompakan.

Teriakan riang dan candaan saling berbalas antara tim-tim yang berkompetisi menciptakan atmosfer yang ceria dan penuh semangat. Setiap tim berjuang keras untuk menghindari sentuhan lawan dan mempertahankan anggota timnya agar tetap berada dalam permainan. Selama permainan berlangsung, terlihat taktik dan kerja sama yang baik di antara peserta baik itu dari Militer maupun Persit yang mengikuti permainan tersebut.

Danyon Bekang 2 Kostrad menjelaskan bahwa “Sekarang permainan tradisional Gobak Sodor seperti ini jarang dimainkan, anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain gedget. Maka dari itu kami ingin mengembalikan permainan tersebut agar para prajurit dan ibu-ibu bisa kembali mengenang masa kecil mereka,”

“Meskipun tergerus modernisasi, kita harus tetap melestarikan permainan Gobak Sodor sebagai warisan budaya. Harapan saya dengan permainan tradisional Gobak Sodor ini seluruh prajurit dan ibu-ibu dapat mengambil nilai positif yang terkandung dalam permainan ini. Salah satunya tentang kerja sama antar tim, menjunjung tinggi sportivitas, dan juga mengajarkan kita untuk menerima kekalahan dalam pertandingan yang jujur dan adil.” Tutupnya.

YOUTUBE

Facebook

Trending