Brigif Para Raider 18

Kerja Keras Ksatria Mayangkara di Tanah Afrika Dengan Turunnya 32 Milisi Kelompok Aleluya Di Lukombwe, Republik Demokratik Kongo

Diterbitkan

pada

Pendiv2 – Kembali ksatria Mayangkara mengukir  prestasi  di tanah Afrika yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de IOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) dengan menurunkan 32 orang milisi dari kelompok Aleluya untuk kembali ke masyarakat beserta alat perangnya berupa 20 pucuk AK-47, 9 magazen, 8 busur panah, dan 15 buah anak panah yang proses penyerahannya dipimpin Wakil Komandan Satgas Letkol Inf. Hadrianus Yossi S B., Jum’at, (15/8) di hutan dekat desa Lukombwe Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo.

Keberhasilan  tersebut bermula dari dilaksanakannya kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) terpadu seperti perbaikan lapangan sepak bola beserta alat penunjangnya yang diprakarsai oleh Kompi A, perbaikan jembatan oleh Kompi B, dan pembuatan toilet umum oleh Kompi C serta kegiatan lainnya di Desa Lukombwe Rabu (12/8) Pada saat pelaksanaan kegiatan CIMIC melalui  Kepala Desa Luhaka yang hadir diterima informasi bahwa ada kelompok milisi yang akan menyerahkan diri di sekitar Desa Lukengwe dan Desa Bakari. Dari informasi tersebut dengan cepat ditindaklanjuti untuk dilaporkan ke Markas Indo RDB melalui Kasi Intel. Kapten Inf. M. Assegaf. Dengan adanya laporan tersebut, Komandan Satgas memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan patroli jarak jauh dengan menurunkan dua tim yang dipimpin Kapten Inf. M. Choriq dan Kapten Inf. Ihsan Hanafi sebagai  pencari data dan memastikan kebenaran informasi yang diterima. Dengan kerja keras dari tim LRP akhirnya didapat kepastian data valid akan menyerahnya kelompok milisi kepada Indo RDB Monusco dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan.

Keberhasilan turunnya 32 milisi kelompok Aleluya kembali ke masyarakat yang disertai diserahkannya alat perangnya mereka berupa 20 pucuk AK-47, 9 magazen, 8 busur panah, dan 15 buah anak panah merupakan persembahan anak negeri yang bertepatan  dalam rangka peringatan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 dari para Pasukan Garuda di Kongo. Perolehan tersebut tak luput dari kerja keras yang selama ini terus ditingkatkan dalam melaksanakan tugasnya sesuai mandat PBB yaitu  Protection of Civilian (POC).

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Komandan Satgas mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit yang telah bekerja keras hingga membuahkan hasil dalam menjalankan misinya dengan baik. “Dan teruslah berupaya untuk dapat memberikan rasa aman dan nyaman serta memenangkan hati dan pikiran masyarakat serta kepercayaan kepada Satgas Indo RDB Monusco,” pungkasnya.

Lebih lanjut dikatakan, menurut pengakuan salah satu dari milisi yang menyerahkan diri itu, senjata tersebut pernah digunakan sebagai alat untuk merampok bahkan tak segan-segan untuk membunuh apabila ada perlawanan dari masyarakat dimasa lalu. Ini berarti dengan diserahkannya senjata para milisi ke Satgas RDB Monusco dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat baik saat ini maupun dimasa mendatang sehingga misi menciptakan perdamaian tanpa adanya kekerasan dan kontak senjata serta pembinaan teritorial di wilayah binaan RDB Monusco berhasil.

Sampai dengan saat ini Indo RDB telah berhasil menurunkan milisi sebanyak 286 orang berikut alat perangnya berupa senjata api 101 pucuk terdiri dari jenis AL-47 95 pucuk, FAL 3 pucuk, Rakitan 3 pucuk, Munisi 436 butir peluru tajam, Magasen 78 buah, Granat 1 buah, Sangkur 1 buah dan Busur  83 buah serta anak panah  95 buah.

Selanjutnya senjata yang telah diserahkan kepada personel Satgas Indo RDB diserahkan kembali kepada staf Monusco dalam hal ini Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN.

 

Klik untuk berkomentar

Trending