Pendiv2 – Latihan Gabungan TNI merupakan upaya untuk meningkatkan interoperabilitas lintas matra dalam melaksanakan kampanye militer. Interoperabilitas tersebut sangat dibutuhkan mengingat spectrum ancaman yang dihadapi semakin kompleks dan serat dengan penggunaan tekhnologi tinggi. Oleh karena itulah TNI juga menjadikan network centric warfare sebagai salah satu target dalam pengembangan kemampuan litas matra.
Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) TNI Marsekal Marsdya TNI Trisno Hendradi selaku Inspektur Upacara mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. secara resmi menutup Latihan Gabungan (Latgab) TNI “Dharma Yudha” 2019 bertempat di Puslapur 5 Marinir, Baluran, Situbondo. Kamis (12/9).
Upacara penutupan Latgab TNI yang dipimpin oleh Dansesko TNI tersebut diikuti oleh penyelenggara dan beberapa personel peserta Latgab TNI dari tiap-tiap satuan. Bertindak sebagai Komandan Upacara (Danup) yaitu Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.AP., M.Si., M.Tr (Han), yang juga selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Lintas Udara (Pangkogasgab Linud) pada Latgab TNI 2019.
Sebelum melaksanakan penutupan, Dansesko TNI beserta para unsur pimpinan TNI dan rombongan melakukan kaji ulang/evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan Latgab TNI 2019 yang baru saja usai dilaksanakan.
Dalam kaji ulang/evaluasi, Dansesko TNI Marsdya TNI Trisno Hendradi mengapresiasi pelaksanaan Latgab TNI kali ini, dalam latihan yang dilaksanakan semua skema latihan sudah berjalan dengan baik, pasukan komando gabungan TNI berhasil menghancurkan dan kuasai kedudukan musuh di Arjasa Komplek. Selain itu seluruh alutsista TNI dapat beroperasi dengan maksimal dengan tidak ada kendala sedikitpun.
Dansesko TNI Laksdya Marsdya TNI Trisno Hendradi pada saat membacakan amanat Panglima TNI menyampaikan, “Apa yang menjadi keinginan kita bersama membutuhkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat tinggi. Prajurit-prajurit yang selalu membina diri dan meningkatkan profesionalismenya. TNI juga harus menjadi organisasi yang adaptif agar berhasil dalam melaksanakan tugas pokoknya menghadapi tantangan yang dinamis. Adaptif dan tidak berpuas diri serta terus menerus mengevaluasi organisasi demi perbaikan di masa mendatang”.
“Rakyat dan bangsa Indonesia menaruh harapan yang sangat besar dan sangat membanggakan TNI-nya. Kepercayaan tersebut harus dijunjung tinggi diantaranya dengan terus menerus memelihara kemanunggalan TNI dengan rakyat. Di seluruh pelosok tanah air, rakyat menantikan kiprah prajurit-prajurit TNI. Tidak hanya penguasaan alutsista, satuan dan prajurit TNI juga harus menguasai kondisi wilayah sehingga dapat membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya,” terangnya.
“Gangguan keamanan di Papua merupakan salah satu contohnya. TNI harus dapat menghadirkan rasa aman kepada rakyat Indonesia di Provinsi Papua dan Papua Barat. TNI harus terus memberikan dukungan bagi program pembangunan Pemerintah agar masyarakat kita di Papua dan Papua Barat semakin sejahtera,” tuturnya.
“Sekali lagi saya sampaikan rasa bangga saya atas profesionalisme yang telah ditunjukan seluruh peserta latihan. Laksanakan evaluasi secara menyeluruh untuk kemajuan TNI serta konsolidasi dengan cermat,” pungkasnya.