Connect with us

Brigif Mekanis Raider 6

Satgas Pamrahwan Yonif Mekanis Raider 412/Divif 2 Kostrad Lakukan Pemeriksaan Malaria di 2 Kabupaten Di Provinsi Papua

Diterbitkan

pada

Pendiv2 – Satgas Pamrahwan Yonif Mekanis Raider 412 Kostrad lewat tim kesehatan yang di pimpin oleh Letda Ckm dr. Rio melakukan pemerikasaan kepada masyarakat di Distrik Nume Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Jigonikime Kabupaten Tolikara. Senin (9/7).

Kegiatan pemeriksaan malaria ini merupakan kegiatan tidak terjadwal yang harus dilakukan tim kesehatan Satgas Pamrahwan Yonif Mekanis Raider 412 Kostrad atas laporan masyarakat saat tim kesehatan Satgas Pamrahwan sedang melaksanakan pemeriksaan rutin keseluruh jajaran Pos.

Pada saat pemeriksaan di Pos Nume, Kepala Distrik Nume Bapak Anton Koroba sedang berada di Pos untuk meminta bantuan karena banyaknya warga yang mengeluh sakit dengan gejala seperti penyakit malaria.

Setelah menerima laporan tersebut Dokter Satgas dibantu dengan beberapa orang personel dari Pos Nume langsung menuju ke Kampung Nume yang tidak jauh dari pos dan segera melakukan pemeriksaan.

Ketika pemeriksaan berlangsung, salah satu pendeta dari Kampung Jigonikime Distrik Jigonikime Kabupaten Tolikara menghampiri Dokter Satgas dan melaporkan kejadian yang sama yang terjadi di kampungnya, setelah melakukan koordinasi keesokan harinya rombongan Dokter Satgas melaksanakan pemeriksaan penyakit malaria di Kampung Jigonikime.

“Setelah mendapatkan laporan, lewat analisa singkat saya, saya membuat keputusan untuk segera melakukan pemeriksaan kepada warga Kampung Nume dan Kampung Jigonikime yang mungkin terjangkit penyakit malaria. Namun setelah kami melakukan pemeriksaan kepada hampir 100 kepala keluarga di dua kampung tersebut, saya nyatakan bahwa daerah tersebut terbebas dari malaria,” pungkas Dokter Satgas.

“Opini yang terbangun di masyarakat merupakan hasil dari pemahaman mereka sendiri mengenai diagnosa penyakit mereka. Hal ini disebabkan juga ketiadaan tenaga kesehatan yang berada di 2 kampung tersebut dikarenakan banyak dari tenaga kesehatan tersebut tidak berani untuk berada disana disebabkan kurangnya keamanan di daerah. Setelah kami berikan pengobatan dan sosialisasi kami harap kedepannya warga yang sakit dapat berobat ke Pos-Pos kami sehingga kami dapat memberikan pertolongan pertama bagi mereka,” terang Dokter.

 

YOUTUBE

Facebook

Trending