Connect with us

Yonif Para Raider 502

Wadan Yonif Para Raider 502/UY/18/2 Kostrad Berikan Materi Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Kepada Mahasiswa/I Baru Fakultas Ilmu Kesehatan UMM

Diterbitkan

pada

Pendiv2 – Wakil Komandan batalion yonif para raider 502/UY/18/2 Kostrad Mayor Inf Hari Mughni Nagari, S.E., berikan materi Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada Mahasiswa/i Baru Fakultas Ilmu Kesehatan UMM

Disambut hangat oleh Dekan Fikes Dr. Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep.,Sp. Kom mengucapkan banyak terima kasih dapat berbagi wawasan kepada Wakil Komandan batalion yonif para raider 502/UY/18/2 Kostrad Mayor Inf Hari Mughni Nagari, S.E.,. Berkaitan dengan nasionalisme, tentunya materi yang dibawakan Wakil Komandan batalion yonif para raider 502/UY/18/2 Kostrad Mayor Inf Hari Mughni Nagari, S.E.,. sangat erat dengan kehidupan sehari-harinya sebagai seorang TNI. Malang(22/01).

Kegiatan pemberian materi tentang Wasbang yang disampaikan kepada Mahasiswa baru Fakultas Ilmu Kesehatan UMM lebih kurang 5000 orang meliputi materi NKRI, UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Narkoba dan pergaulan bebas,yang di sampaikan lansung oleh wakil komandan batalion yonif para raider 502/UY/18/2 Kostrad.

Fenomena nasionalisme yang sedang terjadi di Indonesia dikatakannya sedang mengalami perubahan yang sangat besar di berbagai bidang, baik ekonomi, politik, sosial maupun budaya. Perubahan itu dipelopori oleh pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, yang turut berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Indonesia memiliki banyak ilmuwan yang cukup berpengaruh di bidang mereka masing-masing. Akan tetapi ilmu pengetahuan saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan dan ancaman ketahanan negara,” ujarnya. Maka dari itu, dibutuhkan pengetahuan berkaitan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional. Tak lupa ia mengingatkan mahasiswa agar selalu mengaitkan dengan komponen-komponen kebangsaan seperti Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, UUD’45 agar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Beberapa ancaman yang mampu menggerus jiwa nasionalisme diantaranya dikatakan olehnya yaitu radikalisme, fanatisme, ekstrimisme, hoax, paham kekecewaan, dan anti mainstream. “Sebagai mahasiswa apalagi mahasiswa ITB, harus mampu kritis terhadap fenomena yang sedang terjadi di sekitarnya dan jangan mudah terprovokasi,” singkatnya.

Ketahanan nasional tidak hanya berbicara tentang TNI dan Polri, namun masih banyak lagi komponen-komponen lain. Untuk menghadapi tantangan  dan ancaman ketahanan nasional, dibutuhkan kesinergian warga negara, dari tingkat atas pertahanan seperti TNI dan Polri sampai tingkat bawah yaitu masyarakat. Kekuatan yang solit dan kokoh dibutuhkan pembinaan sehingga dapat menjadi kekuatan ketahanan yang tangguh dalam menghadapi ancaman dan tantangan regional maupun global.

YOUTUBE

Facebook

Trending