Connect with us

Brigif Para Raider 18

Warga Lebanon Selatan Andalkan Peran Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL Dalam Mendukung Kesehatan

Diterbitkan

pada

Pendiv2 – Penugasan sebagai pasukan perdamaian tidak saja hanya untuk menjamin keamanan dan perdamaian di daerah konflik, namun juga harus mampu untuk memberikan dukungan kepada Pemerintah lokal dalam memulihkan kondisi warganya.

Demikian pula halnya dengan Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, harus dapat medukung Pemerintah Lebanon dalam usaha untuk memulihkan kondisi warga, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada warga lokal yang membutuhkan.

Demikian disampaikan Komandan Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL melalui rilis tertulisnya di Markas Indobatt UNP 7-1 Adchit Al Qusayr Lebanon Selatan. Jum’at (13/12).

Dansatgas Yonmek TNI Konga XXIII-M/UNIFIL Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya menyampaikan dalam memberikan bantuan kesehatan kepada Warga Lebanon yang berada dalam AOR (Area of Responsibility) Indonesia Battalion beberapa program telah dilaksanakan diantaranya adalah Medical Assistance dan Medical Camp guna memaksimalkan bantuan kesehatan kepada Warga Lebanon.

Lebih lanjut dijelaskan Dansatgas, secara dislokasi pasukan Satgas Yonmek TNI Konga ditempatkan secara terpisah yaitu Kompi A UNP 9-63 di daerah Al Edaisseh, Kompi B UNP 7-3 di Marjayoun, Kompi C UNP 9-2 di daerah Alman dan Markas Batalyon UNP 7-1 berada di Adchit Al Qusayr Lebanon Selatan.

Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Satgas adalah Rumah Sakit LV-I Husada yang ditempatkan di Markas Batalyon yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh prajurit Satgas, selain itu memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada warga lokal yang berada disekitar Camp.

“Sementara di Kompi-Kompi juga terdapat ruang kesehatan, dimana setiap hari juga prajurit Indobatt selalu memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada warga lokal yang datang untuk berobat maupun hanya meminta dukungan obat,” imbuhnya.

Disamping menerima pasien yang datang ke Camp yang dilayani oleh personel Tim Kesehatan khusus standby Camp, Indobatt pun memiliki Tim Kesehatan Mobile, terdiri dari 1 orang Dokter dibantu oleh Bakes dan Takes dimana setiap harinya memberikan bantuan pelayanan kesehatan atau Medical Assistance kepada warga lokal dengan cara mendatangi satu-persatu kediaman atau rumah pasien atau warga yang tidak dapat datang ke markas/Camp.

Kegiatan ini selalu dilaksanakan melalui koordinasi melekat dengan Staf bagian CIMIC (Civil Military Coordination) bersama Pemerintah setempat, sehingga setiap warga yang sakit, dan memerlukan tindakan khusus medis dapat ditangani dan diberikan pelayanan yang baik, tanpa menghilangkan prosedur yang ada.

Selanjutnya guna memaksimalkan dukungan pelayanan kesehatan Satgas, melalui Staf CIMIC yang berkoordinasi dengan Pemeritah setempat, juga menjalankan program dengan metode Medical Camp, yaitu kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada minggu-minggu tertentu sesuai permintaan warga, dilaksanakan di suatu tempat yang telah ditentukan, dan biasanya berada di Baladiyah atau Kantor Pemerintah Daerah, atau Gedung Pertemuan suatu desa.

Tim Kesehatan disiapkan secara lengkap dan maksimal, selain dari segi personel, perlengkapan dan obat-obatan pun disiapkan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

Kegiatan ini sering dilaksankan dengan hasil positif, hal ini dapat dirasakan dan dilihat melalui jumlah warga/pasien yang datang. Hal ini tentunya sangat membantu warga dalam mengatasi permasalahan  kesehatan di wilayah Lebanon Selatan, khususnya wilayah tanggungjawab Indobatt.

Lettu CKM (K) Putri Amanda Tobo sebagai yang tertua di Tim kesehatan menjelaskan pasien yang datang setiap harinya, untuk orang tua dan dewasa rata-rata dengan keluhan flue, diabetes, hipertensi dan pusing sementara untuk kalangan anak-anak yang datang berobat dengan keluhan batuk, pilek dan demam, namun tidak jarang pula kami harus menangani pasien yang memerlukan pertolongan pertama akibat kecelakaan kerja ataupun kecelakaan lalu lintas.

“Tingginya biaya rumah sakit dan mahalnya harga obat-obatan membuat warga Lebanon lebih memilih berobat di Indobatt, setidaknya berdasarkan catatan yang kami miliki selama masa penugasan di Lebanon hampir 12 bulan ini setidaknya 40 sampai dengan 50 pasien ditangani setiap minggunya dan semuanya itu gratis tanpa dipungut biaya apapun,” tutur Arfa.

“Apa yang kami lakukan disini tentunya sudah menjadi tugas dan tangung jawab sebagai Peacekeepers setidaknya kami juga berkomitmen untuk tetap memberikan yang tebaik dalam urusan memberikan bantuan kemanusiaan melalui layanan kesehatan yang kami lakukan setiap harinya,” tegasnya.

 

YOUTUBE

Facebook

Trending